Kosakata warna bahasa tertentu seringkali menunjukkan ciri budaya penutur bahasa tersebut. Konsep warna dapat diwujudkan dalam bentuk kata, frasa bahkan kalimat. Contohnya, gradasi kosakata warna bahasa Jawa akan berbeda dengan kosakata warna dengan bahasa Sunda. Dalam kosakata warna bahasa Jawa biasanya sering berhubungan dengan nama-nama pewayangan sedangkan kosakata warna bahasa Sunda melibatkan tanda-tanda alam.
Warna dasar dalam bahasa Sunda
Istilah warna dasar yang ada dalam bahasa Sunda terdiri dari 10 istilah warna dasar yaitu;
1. bodas = putih
2. hideung = hitam
3. beureum = merah
4. héjo = hijau
5. konéng = kuning
6. gandola = ungu
7. kayas = merah muda
8. kulawu = abu-abu
9. coklat = coklat
10. biru = biru
Istilah varian warna dalam bahasa Sunda
Juga ada penambahan dengan 19 istilah khusus warna, selain dengan kosakata yang berbeda. Salah satu yang memperlihatkan gradasi warna dalam bahasa Sunda ditandai dengan postposisi, preposisi, dan modalitas. Namun yang pasti, varian nama warna ini biasanya dihubungkan dengan warna yang ada di lingkungan sekitar, entah itu nama tumbuhan, hewan, atau benda lainnya.
Sementara untuk gradasi dari warna dasar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Varian sebutan warna bodas = putih
Ini dalam bahasa Sunda berhubungan dengan warna apu (kapur), warna kertas tulis, dan lain lain. Gradasi warna dari putih tua (sangat putih) sebagai berikut : bodas putih kemudian bodas nyacas sangat putih dan bodas ngeplak sangat putih (lebih putih dari kata warna yang kedua).
2. Varian sebutan warna hideung = hitam
Ini berhubungan dengan warna misal areng (arang), poék (gelap) dan warna hitam lainnya dengan varian sebutan: hideung lestreng, hideung cakeutreuk, hideung lagedu.
3. Varian sebutan warna beureum = merah
Merujuk pada warna getih (darah) atau bagian kain dari bendera Indonesiagradasi warna merah (sangat merah) sebagai berikut beureum obroy, beureum ati, beureum euceuy, dan lainnya.
4. Varian sebutan warna héjo = hijau
Warna ini merujuka pada warna daun gradasi warna hijau dari hijau (sangat hijau) sebagai berikut héjo ngagedod, héjo daun, héjo botol, héjo pucuk cau, héjo carulang, dll.
5. Varian sebutan warna konéng = kuning
Merujuk pada warna yang mirip cahaya lembayung. Gradasi warna dari kuning (sangat kuning) sebagi berikut: konéng obyar, konéng enay,konéng santen, konéng umyang, dan lainnya.
Klasifikasi gradasi warna dalam bahasa Sunda banyak dipengaruhi oleh warna buah-buahan (jambu, melon, betah manggis, cabai, pepaya, dll). tumbuhan/daun-daunan (daun pisang, rumput, lumut, dll), binatang (bebek, kuda), keadaan sekitar (botol, seragam TNI, tanah, lumpur, dll) dan anggota tubuh (darah, tulang, dan hati). Semua atribut tersebut ada beberapa yang memiliki kesamaan dengan bahasa Indonesia, seperti merah darah, hijau pucuk cau (pisang), kuning langsat, merah bata, putih tulang, merah cabe, dan hijau daun.
Penggunaan keterangan warna mulai dari keterangan tingkatan:
- euceuy (amat sangat),
- nyacas (sangat),
- meles (legam),
- saulas (agak),
- meujeuhna (cukup), dan
- ngagedod (amat sangat)
Sampai dengan keterangan kadar warnanya, seperti ngora (muda), kolot (tua), konéas (pucat), péang (pudar), sahéab (sekilas), dan pias (pucat) dapat dipasangkan dengan beberapa kategori warna, misal beureum ngora, biru kolot (donker), atau koneng pias.
Namun, ada beberapa keterangan yang hanya berlaku pada leksikon tersebut saja seperti hideung lagedu, hideung lestreng, hideung cakeutreuk, héjo ngagedod, konéng buruk, atau bodas nyacas. Warna hideung lagedu mengacu pada warna hitam yang tidak bersih atau warna hitam yang lusuh seperti baju yang sudah sangat lama dipakai.
Adapun hideung lestreng mengacu pada komposisi warna hitam yang sangat pekat seperti warna arang atau punggung panci yang terbakar, biasanya digunakan untuk menyebut anak atau orang yang terlalu lama berjemur matahari. Sementara hideung cakeutreuk mengacu pada warna hitam yang melebihi batas, biasanya digunakan untuk menyebut anak atau orang yang berkulit hitam tertentu.
Konéng buruk mengacu pada tumbuhan kunyit (kunyit dalam bahasa Sunda disebut konéng) yang sudah terlalu matang sehingga warnanya kuning kecoklatan ke arah warna oranye tua. Bodas nyacas mengacu pada warna putih yang sangat bersih dan padat.
4. Varian sebutan warna héjo = hijau
Warna ini merujuka pada warna daun gradasi warna hijau dari hijau (sangat hijau) sebagai berikut héjo ngagedod, héjo daun, héjo botol, héjo pucuk cau, héjo carulang, dll.
5. Varian sebutan warna konéng = kuning
Merujuk pada warna yang mirip cahaya lembayung. Gradasi warna dari kuning (sangat kuning) sebagi berikut: konéng obyar, konéng enay,konéng santen, konéng umyang, dan lainnya.
Klasifikasi gradasi warna dalam bahasa Sunda banyak dipengaruhi oleh warna buah-buahan (jambu, melon, betah manggis, cabai, pepaya, dll). tumbuhan/daun-daunan (daun pisang, rumput, lumut, dll), binatang (bebek, kuda), keadaan sekitar (botol, seragam TNI, tanah, lumpur, dll) dan anggota tubuh (darah, tulang, dan hati). Semua atribut tersebut ada beberapa yang memiliki kesamaan dengan bahasa Indonesia, seperti merah darah, hijau pucuk cau (pisang), kuning langsat, merah bata, putih tulang, merah cabe, dan hijau daun.
Penggunaan keterangan warna mulai dari keterangan tingkatan:
- euceuy (amat sangat),
- nyacas (sangat),
- meles (legam),
- saulas (agak),
- meujeuhna (cukup), dan
- ngagedod (amat sangat)
Sampai dengan keterangan kadar warnanya, seperti ngora (muda), kolot (tua), konéas (pucat), péang (pudar), sahéab (sekilas), dan pias (pucat) dapat dipasangkan dengan beberapa kategori warna, misal beureum ngora, biru kolot (donker), atau koneng pias.
Namun, ada beberapa keterangan yang hanya berlaku pada leksikon tersebut saja seperti hideung lagedu, hideung lestreng, hideung cakeutreuk, héjo ngagedod, konéng buruk, atau bodas nyacas. Warna hideung lagedu mengacu pada warna hitam yang tidak bersih atau warna hitam yang lusuh seperti baju yang sudah sangat lama dipakai.
Adapun hideung lestreng mengacu pada komposisi warna hitam yang sangat pekat seperti warna arang atau punggung panci yang terbakar, biasanya digunakan untuk menyebut anak atau orang yang terlalu lama berjemur matahari. Sementara hideung cakeutreuk mengacu pada warna hitam yang melebihi batas, biasanya digunakan untuk menyebut anak atau orang yang berkulit hitam tertentu.
Konéng buruk mengacu pada tumbuhan kunyit (kunyit dalam bahasa Sunda disebut konéng) yang sudah terlalu matang sehingga warnanya kuning kecoklatan ke arah warna oranye tua. Bodas nyacas mengacu pada warna putih yang sangat bersih dan padat.
--------------
Artikel belajar bahasa Sunda lainnya LIHAT DI SINI
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS