Kemenparekraf/ Baparekraf menyelenggarakan gerakan Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) dan program pemberian bantuan Bahan Pokok dan Lauk Siap Saji (BaLaSa) di dua destinasi wisata Kabupaten Bandung pada 18-20 Juli 2020.
Gerakan BISA dan BaLaSa merupakan inisiasi Kemenparekraf/Baparekraf untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat khususnya pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam menggalang kekuatan bersama untuk saling tolong-menolong menanggulangi dampak dari COVID-19.
Menjalin persahabatan antara pemerintah dengan pelaku usaha parekraf
Direktur Pengendalian Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hasan Abud, saat pembukaan gerakan BISA dan BaLaSa di Ranca Upas, Bandung, Sabtu (18/7/2020), menjelaskan upaya ini dilakukan untuk menjalin persahabatan antara pemerintah dengan pelaku usaha parekraf serta membantu stakeholders terkait untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kebiasaan baru di masa pandemi.
“Menjalin persahabatan merupakan bentuk rasa hormat kami kepada pengelola, pelaku usaha parekraf, maupun masyarakat yang terkait untuk bersama-sama memulihkan desinasi wisata yang terpuruk. Dengan adanya gerakan BISA dan BaLaSa ini diharapkan masyarakat terdorong untuk saling mengedepankan kepentingan bersama dan mendorong perbaikan indikator kebersihan dan higienitas serta keselamatan dan kelestarian lingkungan destinasi wisata,” kata Hasan Abud.
Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohammad Paham, menambahkan program BaLaSa merupakan sebuah program sosial bagi pelaku parekraf yang diwujudkan dengan pemberian bantuan Bahan Pokok dan Lauk Siap Saji.
“Kami berharap bantuan ini dapat membantu para pengelola maupun pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di daerah destinasi wisata Ranca Upas dan Ciwalini, Kabupaten Bandung. Kondisi pandemi saat ini mengharuskan seluruh lapisan masyarakat untuk saling bergotong royong dan memberikan semangat satu sama lain untuk menghadapi tatanan kehidupan baru pascapandemi COVID-19,” ujar Martini.
Sosialisasi adaptasi kebiasaan baru pascapandemi
Kegiatan ini diawali dengan pelaksanaan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru pascapandemi COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan, kebersihan, keamanan, dan keselamatan (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability) serta dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih, pengecatan area toko pelaku UMKM. Selain itu pemberian bantuan alat pengukur suhu, wastafel portable, serta lampu senter untuk petugas keamanan lingkungan di destinasi wisata Ranca Upas dan Ciwalini.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada pelaku parekraf yang hadir untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan selama pandemi COVID-19.
Salah satu pelaku UMKM Parekraf, Agus menyampaikan bahwa selama ditutupnya tempat wisata pendapatan dari berdagang berkurang. “Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dari gerakan BISA dan BaLaSa ini yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan destinasi wisata di daerah kami,” kata Agus.
Dalam kesempatan tersebut Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, menyampaikan bahwa momentum ini sangat tepat untuk bersinergi dengan para pelaku parekraf dalam pemulihan kembali serta menggairahkan ekonomi masyarakat di sektor parekraf. Namun seluruhnya tetap harus mengikuti protokol kesehatan, karena sampai saat ini belum ada negara yg bisa mengendalikan COVID-19.
“Maka dari itu, setiap orang harus memiliki kesadaran untuk terus menerapkan adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman, serta mendukung destinasi pariwisata untuk mengantisipasi tatanan kehidupan baru pascapandemi COVID-19 sesuai dengan prinsip higienitas dan sanitasi yang baik,” ujar Dede Yusuf.
“Kami berharap bantuan ini dapat membantu para pengelola maupun pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di daerah destinasi wisata Ranca Upas dan Ciwalini, Kabupaten Bandung. Kondisi pandemi saat ini mengharuskan seluruh lapisan masyarakat untuk saling bergotong royong dan memberikan semangat satu sama lain untuk menghadapi tatanan kehidupan baru pascapandemi COVID-19,” ujar Martini.
Sosialisasi adaptasi kebiasaan baru pascapandemi
Kegiatan ini diawali dengan pelaksanaan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru pascapandemi COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan, kebersihan, keamanan, dan keselamatan (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability) serta dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih, pengecatan area toko pelaku UMKM. Selain itu pemberian bantuan alat pengukur suhu, wastafel portable, serta lampu senter untuk petugas keamanan lingkungan di destinasi wisata Ranca Upas dan Ciwalini.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada pelaku parekraf yang hadir untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan selama pandemi COVID-19.
Salah satu pelaku UMKM Parekraf, Agus menyampaikan bahwa selama ditutupnya tempat wisata pendapatan dari berdagang berkurang. “Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dari gerakan BISA dan BaLaSa ini yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan destinasi wisata di daerah kami,” kata Agus.
Dalam kesempatan tersebut Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, menyampaikan bahwa momentum ini sangat tepat untuk bersinergi dengan para pelaku parekraf dalam pemulihan kembali serta menggairahkan ekonomi masyarakat di sektor parekraf. Namun seluruhnya tetap harus mengikuti protokol kesehatan, karena sampai saat ini belum ada negara yg bisa mengendalikan COVID-19.
“Maka dari itu, setiap orang harus memiliki kesadaran untuk terus menerapkan adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman, serta mendukung destinasi pariwisata untuk mengantisipasi tatanan kehidupan baru pascapandemi COVID-19 sesuai dengan prinsip higienitas dan sanitasi yang baik,” ujar Dede Yusuf.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS