Wana Wisata Jayagiri, Tempat Berkemah dan Hiking ke Gunung Tangkuban Parahu



Wana Wisata Jayagiri Lembang

Melati dari Jayagiri // Kuterawang keindahan kenangan // Hari-hari lalu di mataku // Tatapan yang lembut dan penuh kasih ... Itulah penggalan lagu "Melati dari Jayagiri" yang dipopulerkan oleh group Bimbo. Tembang karya Abah Iwan Abdulrachman tersebut menggambarkan kesyahduan nan romantis. Lagu tersebut akan sangat pas jika mendengarkan di lokasinya sendiri yakni di Jayagiri. Sebuah tempat di atas Lembang yang menyajikan panorama alam nan asri.

Abah Iwan sendiri dalam situsnya www.abahiwan.com mengungkapkan bahwa lagu tersebut sebetulnya bentuk kegetiran akan nasib hutan Jayagiri di masa depan. Bagi Abah Iwan, melati dalam lagu tersebut adalah lambang kebanggaan, keagungan, dan keharuman.
...
Lagu Melati Dari Jayagiri yang lahir tahun 1968 di bulan Maret, oleh teman-teman seringkali hanya ditafsirkan sebagai lagu cinta. Walaupun memang pada waktu lagu itu terlahir melalui saya – melodi dan  liriknya, atmosfirnya pada usia itu saya memang sedang jatuh cinta.

Tetapi sebetulnya tema dari lagu Melati dari Jayagiri adalah tentang hutan itu:
“Mungkinkan akan tinggal kenangan?”

Jayagiri memang menyimpan pesona tersendiri bagi para pecinta alam. Lokasi wana wisata Bandung utara ini memang kerap dijadikan tempat menyepi para petualang alam sejati. Jayagiri biasa dijadikan tempat berkemah, baik itu pecinta alam, ospek lapangan kampus, atau kegiatan pelatihan di alam terbuka. Kawasan hutan Jayagiri pun biasa menjadi langganan pelatihan anggota Wanadri.

Area hutan yang berada di kaki Gunung Tangkuban Parahu itu pun biasa dijadikan track sepeda gunung, hiking, dan kegiatan lainnya bagi mereka yang ingin menikmati bercengkrama dengan alam. Kawasan wana wisata jayagiri pun biasa dipakai untuk offroad maupun terabas motor trail.

Kawasan hutan Jayagiri adalah wana wisata/hutan wisata yang memiliki konfigurasi kontur tofografi yang bergelombang dengan kemiringan lintasan hiking berkisar antara 5 derajat hingga 45 derajat di beberapa titik. Wana wisata ini terletak di ketinggian 1.250 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan curah hujan 2.700 mm/tahunnya. Lintasan treking di kawasan hutan ini didominasi oleh rapatnya jajaran pinu dan puspa.

Di sini pula ada makam Junghunn. Dialah seorang naturalis, doktor, botanikus, geolog dan pengarang berkebangsaan Jerman yang berhasil memetakan topografi Pulau Jawa. Nama dr. Franz Wilhem Junghuhn dikenal sangat mencintai tanah Lembang, terutama Jayagiri, Pria kelahiran Mansfeld, Jerman tersebut memilih jalan sepi dan menjadikan Jayagiri sebagai rumah keduanya hingga akhir hayat.

Pada akhir tahun 1861 ilmuwan yang dikenal dengan tanaman kina tersebut terkena infeksi amoeba dan sejak waktu itu tidak dapat sembuh lagi. Ia wafat pada tanggal 24 April 1864 dalam usia 54 tahun di rumahnya di Jayagiri, Lembang, Kab. Bandung Barat.

Rute ke Wana Wisata Jayagiri
Berada di Bandung utara, Jayagiri bisa dicapai dari Kecamatan Lembang dengan jarak 2 km, dari Cimahi sekitar 17 km, dan dari Kota Bandung sendiri lebih kurang 17 km. Untuk rute bisa naik angkutan kota St. Hall - Lembang dan berhenti di jalan masuk Jayagiri yang ada pangkalan ojek di Alun-Alun Lembang (belokan Bank BJB/plang PP PAUDNI Regional 1 Bandung/sebelum Masjid Agung Lembang).

Wana wisata Jayagiri biasa menjadi jalur bagi mereka yang hiking lintas hutan ke Gunung Tangkuban Parahu. Bagi Anda yang sedang liburan sekolah/kuliah, bisa mencoba berkemah bareng teman-teman di area hutan wisata Jayagiri. Bagi yang senang jarambah, bisa juga menjajal ke rute hutan lainnya dari kawasan ini.

Sekitar 1 kilometer dari gerbang Wana Wisata Jayagiri, pengunjung akan menemukan persimpangan dan warung. Persimpangan tersebut menuju ke tempat yang berbeda, arah kiri maka menuju Perkebunan Teh Sukawana dan ke kanan ke arah Cikole dan Gunung Putri. Sementara jalur lurus merupakan rute hiking menuju Gunung Tangkuban Parahu. Adapun tiket masuk plus asuransi dari Perhutani Rp 6.000/orang untuk hiking/tracking dan Rp 15.000/orang untuk berkemah. Harga tiket sewaktu-waktu bisa berubah.

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS