Museum Mandala Wangsit: Bukti Sejarah Ketangguhan Pasukan Siliwangi




Bagi Anda yang ingin berwisata sekaligus ingin belajar sejarah perjuangan bangsa, cobalah mampir ke Museum Mandala Wangsit. Museum ini diresmikan Pangdam III/Siiliwangi ke-8 Kolonel Ibrahim Adjie pada 23 Mei 1966.

Museum ini termasuk ke dalam kategori museum sejarah tingkat Kodam. Selanjutnya, pada tahun 1979 dibangun lantai 2 yang diresmikan tanggal 10 November 1980 oleh Pangdam Siliwangi ke-15 Mayjen Yoga Sugama dan prasasti ditandatangani oleh mantan Presiden RI Soeharto.

Untuk mendukung sebagai sarana pendidikan, awalnya Museum Mandala Wangsit Siliwangi dilengkapi lukisan diorama dan ruang audio visual untuk pemutaran film dokumenter. Sayangnya, sejak 1990 ruang audio visual tidak bisa digunakan lagi karena rusak. Berbagai benda yang digunakan pada masa perjuangan dulu oleh pemuda di Jawa Barat dalam menentang berbagai bentuk penjajahan disimpan dalam Museum Mandala Wangsit. 

Lokasi Museum Mandala Wangsit
Museum  yang dahulu pernah dijadikan markas militer ini berada di Jalan Lembong No, 38 Bandung (arah barat sebelum Patung Persib/Perempatan). Museum ini memiliki areal seluas 4.176 m2 dan luas bangunan 1.674 m2, menempati sebuah gedung yang pernah digunakan sebagai markas militer Belanda zaman kolonial juga pernah menjadi markas Divisi Siliwangi yang pertama di kota Bandung (Staf Kwartier Territorium III Divisi Siliwangi) tahun 1949-1950 yang berlokasi di Oude Hospital Weg (sekarang Jalan Lembong).

Di jalan ini pada tanggal 23 Januari 1950 pernah terjadi kejadian bersejarah dimana Markas Siliwangi menjadi sasaran utama serangan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pimpinan Kapten Raymond Wensterling. Dalam peristiwa tersebut gugur sebanyak 79 Prajurit TNI/Siliwangi, termasuk diantaranya Mayor Adolp Lembong.

Koleksi Museum Mandala Wangsit
Jika Anda berkunjung ke sini, dapat menyaksikan benda koleksi yang bernilai sejarah. Benda-benda yang dipamerkan dari kurun waktu antara masa perjuangan kemerdekaan, masa perang kemerdekaan, dan masa Revolusi Fisik. Benda-benda yang dipamerkan berupa senjata tradisional berbentuk kujang, keris, pedang, golok, tombak, panah, pedang bambu, dan samurai; dan senjata dari berbagai jenis dan kategori; serta berbagai kendaraan militer yang pernah digunakan.

Di museum bersejarah ini terdapat juga tentang terjadinya Peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 24 Maret 1946 di Bandung hingga Peristiwa peracunan pada tanggal 17 Februari 1949. Di museum ada juga koleksi uang pada masa penjajahan dan pada awal kemerdekaan. Selain itu, ada pula foto-foto para mantan Panglima Divisi Siliwangi.

Selengkapnya inilah gambaran ruang pamer yang ada di Museum Mandala Wangsit Siliwangi: 

Ruangan I
Ruang "zaman pergerakan nasional Indonesia",. Kita akan langsung dipertemukan dengan sosok jubah milik Kyai Agung Caringin yang berasal dari Menes-Banten, dan Hj. Hasan Arif asal Cimareme.

Ruangan II
Ini adalah ruang "Detik-detik Proklamasi". Di sini terdapat koleksi-koleksi seperti naskah Proklamasi Kemerdekaa  dan bendera Merah-Putih yang pernah dikibarkan oleh D. Suprayogi saat 17 Agustus 1945. Ada pula meja dan kursi yang pernah dipakai untuk merencanakan perumusan naskah teks proklamasi saat Soekarno-Hatta sempat diasingkan ke Rengasdengklok.


Ruangan III 
Ini disebut ruangan "Palagan Bandung" yang berisi kejadian-kejadian yang pernah terjadi di kota Bandung, contohnya seperti "Bandung Lautan Api". Selain lukisan-lukisan yang menggambarkan peristiwa Bandung Lautan Api, juga ada lukisan-lukisan anggota TRIP (tentara pelajar) Batalyon II Resimen 8 Divisi IV Siliwangi tahun 1946 dan seragam anggota TRIP.

Adapun ruang terakhir di lantai 1 adalah ruang "Perang Kemerdekaan". Kita juga masih dapat mengunjungi dan melihat-lihat koleksi yang ada di lantai 2 museum ini, seperti tunggul batalyon, foto kekejaman Westerling dan APRA, dan koleksi lain yang berhubungan dengan pemberontakan APRA-RMS.

Rute Menuju Museum Mandala Wangsit Menggunakan Angkutan Kota (Angkot):

Angkot Jurusan ST. HALL – SADANG SERANG
Terminal Stasiun – Jl. Otista – Jl. Stasiun Timur – Viaduct – Jl. Perintis Kemerdekaan – Braga – Jl. Lembong – Jl. Veteran – Jl. Sunda – Jl. Sumbawa – Jl. Lombok – Jl. Citarum – Jl. WR. Supratman – Jl. Katamso – Jl. Pahlawan – Jl. Cikutra Barat – Terminal Sadang Serang.

Angkot Jurusan Sederhana - Buah Batu/Sederhana - Kebon Kelapa
Terminal Sederhana – Jl. Jurang – Jl. Cemara – Jl. Sukajadi – Jl. Pasir Kaliki (RS. Hasan Sadikin) - Jl. Pasteur – Jl. Cihampelas – Jl. Wastu Kencana – Jl. Pajajaran – Jl. Cicendo – Jl. Kebon Jukut – Viaduct – Jl. Braga – Jl. Lembong – Jl. Tamblong – Jl. Lengkong Besar – Jl. Ciateul – Jl. Dewi Sartika – Terminal Kebon Kelapa.

Atau dari daerah utara bisa naik angkot Dago - Kebon Kalapa/Ledeng - Kebon Kalapa berhenti di perempatan Jalan Sumatera (Patung Persib), jalan kaki beberapa meter ke arah barat/Jln. Braga.

Museum Mandala Wangsit
Jalan Lembong no. 38 Bandung
[lihat peta lokasi di sini]
- Foto-foto di Museum Mandala Wangsit lihat di sini.
- Video Museum Mandala Wangsit tonton di sini.

Jam Operasional Museum
Museum Mandala Wangsit Siliwangi dibuka untuk umum
- Senin s.d. Kamis buka pukul 08.00 - 13.00 WIB
- Jumat, buka pukul 08.00 - 10.00 WIB.
- Sabtu, buka pukul 08.00 - 12.00 WIB.

Kontak:
Telepon: 022-4203393

Profil gedung-gedung bersejarah lainnya LIHAT DI SINI.

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS